Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 18:29:54【Sehat】839 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(752)
Sebelumnya: Ini kronologi lengkap temuan
Selanjutnya: Gibran serahkan laptop, PC, Starlink untuk empat sekolah di Manokwari
Artikel Terkait
- CP Group Thailand yakin pada pasar China yang luas dan terbuka
- Polda Kepri periksa tujuh ABK Kapal Shing Xing dalam dugaan TPPO
- Gempa bumi dangkal, magnitudo 4,4 terjadi di Tarakan Kaltara
- Kuliner khas mancanegara pikat pengunjung di ajang CIIE kedelapan
- 368 siswa SDN 5 Mataram terima MBG
- Pemprov Jateng: MBG telah sasar 6,3 juta penerima manfaat
- BPBD DKI sudah bersiap hadapi potensi terjadinya banjir rob
- Warga Taiwan Berbondong
- Literasi bisnis dinilai penting tingkatkan daya saing pelaku ekraf
- PBB tingkatkan dukungan bagi pengungsi di Darfur Utara, Sudan
Resep Populer
Rekomendasi

Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan

Nasib perempuan Gaza dua tahun sejak konflik pecah

Perkuat kemitraan, ASEAN

5 makanan sehat ala Jepang, benarkah jadi resep umur panjang?

Sinergi ekonomi syariah menyukseskan Makan Bergizi Gratis

CKG, cahaya harapan dari negara untuk masa senja berjaya

Gratis PPN rumah, bisnis properti diperkirakan semakin baik

Kemensos rehabilitasi korban ledakan di masjid SMA 72 Jakarta